Selasa, 24 Mei 2011

IT`S COMPLICATED ! (chapter I)

. . , Malam sudah larut, jalanan semakin nampak sepi. Tak ada lagi lalu lalang kendaraan di malam itu. Hanya tampak seorang gadis, yang berjalan sendirian di pinggir trotoar. Semburat wajahnya diliputi kebingungan.
. . , Ya ampun, bagaimana ini? Ternyata sulit juga mencari pekerjaan ini, hadooh! Batin Tiara sambil meneruskan langkahnya.
. . , Namanya Tiara Clarissa Josephine. Tapi, teman-temannya kerap menyapanya dengan nama Tia, atau Tiara.
. . , Dengan gontai Tiara menginjakkan kakinya ke lantai teras rumahnya. Namun ia tak langsung masuk. Ia ragu, ia tak sanggup menatap reaksi ibunya, apabila ia masih belum mendapat pekerjaan.
Tiara mengurungkan niatnya untuk pulang ke rumah. Ia terus menelusuri jalanan sepi, dingin menyusup hingga ke pori-pori.
. . , Seketika kristal bening jatuh dari dua bola matanya yang bulat itu. Tiara mendekap tubuhnya dengan kedua lengannya.
. . , "Tuhan, apa yang musti Tiara lakuin? Tiara gak sanggup ngeliat ibu, sama ayah, terpuruk kayak gini" Ia terus meratap.
. . , Karena sudah terlalu letih, kedua kakinya yang panjang itu rasanya tak sanggup lagi untuk menopang tubuhnya yang beratnya hanya sekitar 48kilo itu. Tubuh Tiara mulai menggigil, bayangkan di musim dingin seperti ini, Ia hanya mengenakan selembar baju kaos tipis. Biarpun begitu, Ia tetap tak ingin pulang ke rumah.
. . , Tiara memutuskan untuk tidur di teras rumah orang-entah itu rumah siapa. Angin malam kala itu berdesir-desir menerpa tubuhnya yang sedang meringkuk di sudut teras rumah itu.
. . , Pagipun akhirnya menghampiri keramaian kota Chicago. Namun, mentari tetap tak menunjukkan teriknya. Ternyata musim dingin tetap berlanjut. Sementara itu, Tiara masih tertidur pulas di sudut teras itu, sesekali ia menghapus air liurnya yang mengalir dari ujung bibir mungilnya itu.
. . , 'cklekk. .' seseorang keluar dari dalam rumah nyaman tersebut. Sesosok pria muda tampan, berambut pirang, berkulit putih, dan di hiasi sepasang mata biru, bak batu diamond.
. . , "oh, Astagaa! !" lelaki itu terperanjat, tatkala ia memandang Tiara yang masih tertidur pulas di sudut teras rumahnya itu. Lantas, lelaki itu menghampiri Tiara, mencoba membangunkannya.
. . , "Hey. .hey, , bangunn. ." ucap lelaki itu sembari menepuk pelan pipi Tiara. Namun, Tiara tetap saja asik dengan mimpinya. Berulang kali Lelaki itu berusaha membangunkan Tiara, akan tetapi Tiara tetap tak merespon.
. . , "hellooo. . ,girl, , wake up. , " kali ini lelaki itu mencubit-cubit hidung Tiara. Dan akhirnya Tiara terbangun juga.
. . , Tiara berusaha memicingkan kedua matanya, menatap sejenak lelaki yang sedang berada di hadapannya itu. Tak lama, mata Tiara terbelalak.
. . , "oh gosh, siapa kamu?! Mau apa kau? ?!" sontak Tiara berteriak.
. . , "hey, seharusnya aku yang bertanya begitu" lelaki itu mengernyitkan alisnya.
. . , Tiara baru sadar, kalau ia tertidur di teras orang. Mukanya langsung bersemu merah. Ia tak tahu harus berkata apa.
. . , "so, kenapa kau berada di rumahku? Kupikir kau tadi pencuri." tukas lelaki itu menjauhkan mukanya dari Tiara.
. . , Tiara langsung beranjak dari duduknya, dan sesekali membersihkan bokongnya. Raut mukanya berubah menjadi masam. Tanpa berkata apa-apa kepada lelaki tersebut, buru-buru Tiara meninggalkan lelaki itu dan menuruni beberapa anak tangga yang tersedia di dekat teras itu. Namun, kakinya masih terasa gemetar, dan lalu.....
"BRUKKKK! !"
Tiara tersungkur, lututnya tergores hingga mengeluarkan cairan merah
"auwww. . ." rintihnya sambil meringis.
. , Lelaki tadi langsung berjalan mendekati Tiara.
. , "hey hati-hati. . . Kau tak apa-apa?" tanya lelaki itu memastikan.
. . , Tiara memandang tajam mata lelaki itu.
"Sudah, tak usah pedulikan aku!" Tia mencoba bangkit, tapi tak bisa karena kakinya terkilir.
. . , "sini aku gendong, akan kuobati lukamu, lalu akan kuantar pulang. ." ujar lelaki tampan itu sembari menggendong tubuh mungil Tiara.
. . . . XOXOXOXO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar