Selasa, 31 Mei 2011

IT'S COMPLICATED ! (chapter VI)

Tiara terperangah. Ia seolah, bahkan benar-benar tak percaya apa yang ia ketahui sekarang.
Otaknya kembali memutar memori, dimana ia pertama kali bersua dengan Gabriel, atau tepatnya Prince.
Ia benar-benar tak menyangka.

"kak, kau itu anak ayah! Sama seperti aku. Jadi tak mungkin ayah merasa terbebani karena kau!" tukas wanita itu, yang diketahui bernama Paris.

"okay, aku akan pulang! Tapi, please, give me some times. I couldnt make a decision, right now." tutur Gabriel sembari menunggangi motornya, dan meninggalkan Paris yang berdiri diam menangis ditemani limosin-nya yang juga diam membisu.

Tiara memberanikan diri untuk menghampiri Paris. Tak peduli, apakah itu anak sang superstar.

"excuse me...." tutur Tiara sedikit basa-basi.

Paris buru-buru menyeka air matanya.
"siapa kau??" tanya Paris sedikit ketus.

"mmh....aku Tiara," ujar Tiara sembari tersenyum.

"mau apa kau? Apa yang ingin kau lakukan padaku?" Paris sedikit sensitif terhadap orang asing.

Tiara menarik nafas, lalu ia menghembuskannya pelan-pelan.
"tidak, aku tak menginginkan apapun darimu. Percayalah. Aku hanya ingin minta kejelasan saja..." Tiara mencoba membujuk Paris.

Paris hanya menyunggingkan senyuman sinisnya.
"kau sudah tahu, siapa diriku. Tak mustahil kau ingin menjebakku. Sudah, cukup untuk menjatuhkan ayahku!" bentak Paris.

Tiara memang merasa tersinggung atas ucapan Paris. Yaa, tapi ia memakluminya. Karena, Tia tahu, anak-anak Michael Jackson sudah dididik dari lingkungan tertutup. Sabar.....

"Okay, jika kau memang tak mempercayaiku, baiklah. Kau bisa memenjarakanku jika aku mencoba berbuat macam-macam. Tapi, pleaseee.....aku hanya butuh kejelasan darimu." kata Tiara berusaha menjaga perkataannya.

Paris tertegun. Ia mungkin merasa menyesal akan kata-katanya tadi. Ia merasa sudah menuduh Tiara.
Giliran Paris yang menghela nafasnya.

"ke...kejelasan apa? ?" tanya Paris, yang akhirnya luluh kepada Tiara.
****

"yaah, Prince. Ia memang kakakku. Ia memutuskan untuk tinggal sendiri, karena ia kasihan dengan keadaan ayah." kenang Paris, sambil melahap potongan steak yang sudah disediakannya.

"lalu, kenapa ia bilang padaku, dia hanyalah sekedar fan biasa dari ayahmu? Dan ia pun mengubah namanya menjadi Gabriel...." kata Tiara.

"hah?! Gabriel? Kau mengenal Prince? ?" tanya Paris sedikit tersedak, lalu Tiara menyodorkan minumannya. "Thanks."

"ya, begitulah. Tapi, entah kenapa ia berubah. Ia seolah menganggap, bahwa kami tak saling kenal." Tiara mencoba menuturkan semuanya.
"tapi ia sangat baik padaku, ia pernah membantuku. Benar-benar baik." lanjut Tiara dengan mata berkaca-kaca.

"atau sebaiknya kita bekerjasama, membujuk Prince untuk pulang...." usul Paris.
"ayo kau ikut aku. Segera temui ayahku...." ujar Paris beranjak dari duduknya, menarik lengan Tiara, dan mengajaknya keluar kafé.

"Tu...tunggu. Ayahmu? Kau menyuruhku menemui ayahmu? Michael Jackson?" Tiara seakan sedang bermimpi. Tak mungkin!

"absolutely, sebaiknya kau jelaskan semua itu kepada ayah." Paris langsung memasuki limo-nya.
"yepp, ayo Masuk" ajak Paris.

Tiara dan Paris akhirnya menjadi teman. Paris tahu bahwa Tiara bukanlah orang jahat.

"mmh, kau berani menyetir limo sendirian? Kau belum cukup 18 tahun kan?" ujar Tiara menunjukkan kebodohannya.

Paris hanya menahan tawa, ia merasa geli dengan ucapan Tiara.

"hahahaha....kau sungguh lucu, Tiara!" celetuk Paris.

Sekitar 1,5 jam didalam limosin. Akhirnya mereka tiba, di kediaman Michael Jackson.

Tiara hanya bisa melongo. Ia hampir tak bisa berkata apa-apa. Ia menatap Paris, seakan ia tak percaya.

Lagi-lagi Paris hanya bisa tertawa melihat tingkah laku Tiara.

"yepp...mari kita ke dalam..." Paris menggandeng tangan Tiara.

"aku tak berani, Paris." Tiara menundukkan kepalanya.

Paris menatap heran.
"hey, whatzup Tiara? He's only my Dad, nothin u worry!" tukas Paris.

"aku tahu, tapi aku takut ayahmu tak menyukaiku. Bisa-bisa aku diusir dari sini."

"oh gosh, c'mon. Ayahku tak sekejam itu, sista. Sudah jangan ragu. Ayahku itu orang yang paling baik sedunia, you know?" bujuk Paris.

Tiara tersenyum, ia kemudian mengikuti langkah Paris.
Lalu masuk ke dalam mansion mewah idolanya itu.

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar