Selasa, 31 Mei 2011

IT'S COMPLICATED ! (chapter V)

BRUUKKKK! ! !
Tiba-tiba Tiara menabrak seorang lelaki di depan gerbang sekolah, karena saking terburu-burunya agar tidak telat masuk kelas barunya itu

"aww. . !!" seru lelaki itu

"ma. . .maaf, aku tidak sengaja" tutur Tiara, betapa terkejutnya ketika ia melihat siapa lelaki yang sekarang dihadapannya tersebut.

"Ga. .Gabriel?!" Sontak mata Tiara seolah menari-nari.
"Gabriel, kau sekolah disini juga? ?" lanjut Tiara.

Namun di luar dugaan Tiara, lelaki itu hanya membalas dengan tatapan yang begitu dingin.
"maaf, aku buru-buru" ujar Gabriel dengan nada datar, berpura-pura ia seolah tak memperdulikan Tiara.

Tiara terdiam, ia tak menyangka Gabriel akan bersikap seperti itu padanya. Ia hampir ingin menangis, tapi ia berusaha menepisnya.

"maafkan aku..." gumam Gabriel lirih sambil tetap berjalan menuju kelasnya.

Muncul perasaan dilema Gabriel. Antara mengungkapkan 'perasaannya' terhadap Tiara atau tetap menyimpan rahasia siapa dia sebenarnya. (?)
****

Di kelasnya, Tiara hanya bisa diam, di tengah kebisingan suara anak-anak di dalam kelas barunya itu.
Ia masih terpikir tentang Gabriel tadi, hatinya resah.

"ssh. .sssh. . ." tiba-tiba seorang perempuan berambut blonde memanggil Tiara. Tiara pun menoleh.

"siapa namamu?" ujar anak itu dengan senyum manisnya.

"aku? Tiara Josephine" tutur Tiara membalas senyum. "kamu?"

"Reggy. Reggina Chloe Hummilton" sahut anak itu.

Betapa senangnya Tiara, ketika ia tahu bahwa masih ada orang yang ingin berteman dengannya di sekolahan semewah ini.

"Lunch Time, everyone" seru Mrs Colbie membuyarkan lamunan Tiara.

Tak lama dari itu Reggy, menghampiri Tiara yang sibuk dengan buku-bukunya yang berhamburan diatas meja.
"Tiara, kau mau makan, ayo kita sama-sama" ajak Reggy.
Tiara segera bangkit dari duduknya.

"ummh, anak-anak disekolah ini cuek begitu ya?" celetuk Tiara.

"eh? Mmh, tidak juga. Mereka belum terlalu kenal denganmu. Jadi mereka sedikit sungkan untuk menyapamu. . ." jelas Reggy.

"ohh. . .tapi, kenapa kau mau berteman denganku? Kenapa kau tidak ikut gabung dengan mereka saja?"

"aku malas, sist. Pembicaraan mereka tak jauh dari masalah sex. Dan mungkin kukira kau berbeda dgn mereka" ungkap Reggy.

"sex? Benarkah? Di lingkungan sekolah elit seperti ini?" tanya Tiara menaikkan kedua alisnya.

"ya, sebenarnya sih mereka tidak selalu membicarakannya. Memang mereka murid-murid yang pintar. Tapi..." ucapan Reggy terputus.
"Yasudahlah, tak usah pikirkan mereka" tukas Reggy. "kau mau pesan apa? Biar aku yang memesankannya" tawar Reggy.

"mmh, . .Sandwich Bologna" jawab Tiara singkat.
Reggy mengangkat kedua bahunya. "okay".

"yay! Pesanan sudah datang."
Tak sampai 10menit Reggy datang seraya membawa nampan berisi makanan yang sudah ia pesan.

Lalu, mata Tiara menangkap seorang lelaki. Gabriel.

"Reggy, kau tahu lelaki itu siapa?" tanya Tiara sigap sembari menunjuk ke arah Gabriel.

"k. .kau tak mengenalnya?" raut muka Reggy berubah, seolah ia baru saja membuka kotak pandora.

"mmh. .begitulah, siapa dia?" Tiara kembali bertanya.

"dia Prince." ujar Reggy cepat tanpa menggambarkan ekspresi apapun.

"Prince? ?" Tiara terperanjat. Jantungnya berdegup keras.
"dia mirip Prince, kak!"
ucapan Shania waktu itu tiba-tiba terngiang-ngiang di daun telinganya.
Nafsu makannya mendadak lenyap.
Hatinya terus bertanya-tanya. Apakah yang dimaksud Prince itu Gabriel, atau hanya kebetulan saja muka mereka berdua serupa.
Ah Entahlah.

Pikiran Tiara selalu di penuhi dengan pertanyaan itu.
Michael Jackson. Mungkinkah Gabriel, adalah anak lelaki dari sang megabintang favorit Tiara, yang sengaja menutupi identitasnya.
Kalau benar, apa alasan ia menutupinya. Lagi-lagi hati Tiara kembali runyam.
****

"sosis, kornet, roti, telur, dan selada. Okay" Tiara membaca lists, dan segera berangkat ke supermarket.

"Kak, ayah merindukanmu!"
Tak sengaja Tiara menangkap suara wanita, yang terdengar menarik. Lantas, ia memperlambat langkahnya.

"kak, pulanglah. Sudah tak ada masalah lagi." ujar wanita itu seperti memohon.

"Paris, dengarkan aku. Aku tahu, tapi aku tak mau menyusahkan ayah. Sudah banyak orang yang memeras ayah, dan aku tak mau menjadi orang-orang itu." seorang lelaki menyahuti wanita itu

Degg! !
Jantung Tiara kembali berpacu.
Tiara seakan mengenal suara lelaki itu.
Tiara kembali menajamkan pendengarannya.

"ayah sangat merindukanmu, kak. Aku mohon, aku tak ingin melihat ayah lebih terpuruk karena kepergian kakak. Pulanglah." ujar wanita bermata biru itu setengah menangis.

"Tidak, aku rasa kau salah, Paris. Sebaiknya kau kembali kau ke L.A. Temui ayah, dan sampaikan salamku kepadanya dan Blanket" ujar lelaki itu.

Astagaa! Tiara mencoba menahan suaranya, ia membungkamkan mulutnya. Karena ia tahu, lelaki itu adalah.

adalah......

GABRIEL! !
****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar