"astagaaa, aku tak yakin bisa melakukan hal sekonyol ini didepan orang banyak..." Michael mendesis lirih seraya memakai wig badut yang tergeletak di meja itu.
Karena rasa sebalnya itu, Michael sampai tak menyadari bahwa hanya ia dan Allison yang masih berada di dalam tenda tersebut.
"kau kenapa?" tanya Allison sedikit ketus.
Michael tersentak. Ia mendadak menjadi gugup, ia tak dapat berkata-kata melihat Gadis Sirkus-nya itu ternyata baru saja mengajaknya bicara.
"ti...tidak, a-aku tak a-apa..." ujar Michael terbata-bata.
Allison meraih topi koboinyayang terbaring dibangku.
"kau bodoh! Untuk apa merasa gugup, sedangkan kau adalah bintang besar!" sembur Allison kemudian berlari kecil menuju keluar tenda.
Michael terdiam, ia terkejut mendengar Allison mengatainya bodoh. Tapi, ia berusaha untuk tetap tersenyum.
****
"baiklah, acara spesial ini akan segera dimulai..." sapa sang MC.
Lalu ruangan sirkus itu pun menjadi gaduh, karena riuh tepuk tangan penonton.
Michael yang sedang berdiri di sisi panggung menjadi gemetar. Baru kali ini ia menjadi seorang badut di sepanjang hidupnya. Lantas, ia menarik nafas lalu menghembuskannya secara perlahan.
"sekarang, kami persembahkan si cantik bersepatu roda, Allison!!" seru sang MC.
"sepatu roda?" Michael bertanya pada dirinya sendiri, dan segera memperhatikan pertunjukkan itu dengan seksama.
Tak lama, seorang gadis berambut panjang hitam terurai dengan topi koboi merah-nya, menari-nari di atas panggung dengan sepasang sepatu roda dikakinya.
Dengan begitu gemulai, ia melesat, berayun, berputar, berdansa dengan sangat menakjubkan.
Di iringi musik, dan pencahayaan yang sangat sempurna.
Seluruh pengunjung yang hadir disana turut terkesima melihat kehebatan Allison, begitu juga dengan Michael.
Sekitar 15menit lamanya, penampilan Allison berakhir dengan riuh tepuk tangan penonton yang sangat ramai, sebagian ada juga yang berdecak kagum.
"ok, sempurna sekali!" puji sang MC kepada Allison. "dan sepertinya aku belum pernah mengenal pria ini..." celoteh sang MC dengan tawa kecilnya.
"baiklah, kita sambut, the Lucky Clown!!"
Michael mencoba menenangkan dirinya, ia berusaha menepis seluruh rasa gugupnya itu. Ia berjalan menuju panggung, dan muncul dari balik tirai hitam disana.
Michael memulai aksinya.
"aku harus bisa, kau itu perfeksionis, Mike!" batin Michael.
Lantas, ia menggerakkan kaki-kakinya yang lentur. Ia mencoba menari ala breakdance, dicampur dengan gerakkan khas pantomim. Lebih mengagumkan.
"hey, his moves like Michael Jackson did..." tiba-tiba seorang anak berteriak.
"kau bodoh, mana mungkin Michael Jackson yang populer itu mau menjadi badut yang konyol itu!" sahut ibunya yang merasa terganggu dengan ucapan anak itu.
Michael tak menghiraukan perkataan anak tadi, ia tetap saja terus meliak-liuk-kan tubuhnya, perpaduan antara breakdance dan pantomim yang sangat mengagumkan.
Di akhir penampilannya, Michael disambut dengan ratusan standing applause yang sangat meriah. Michael segera turun panggung, ia tersenyum puas.
"i'm proud of myself..." gumam Michael dengan girang.
Allison segera menghampiri Michael yang berdiri di sudut keramaian dan menjabat tangan,
"kau berhasil, Kau hebat," ujarnya dengan nada datar dan senyuman yang terlihat samar. Dan kemudian berlalu,
namun.., Michael menarik tangan Allison.
"tunggu!" pinta Michael lirih. "kenapa kau begitu padaku? Kau membenciku?"
Michael memberanikan dirinya untuk melepas rasa penasarannya terhadap gadis sirkus itu.
Allison menatap mata Michael dengan sorot yang tajam, dan segera melepaskan tangannya dari cengkraman Michael.
"ayo, bicaralah...! Apa kau benar membenciku?" tutur Michael.
Allison menyunggingkan senyuman sinis.
"membenci? Tak ada sebabnya aku membencimu..." jawab Allison dingin.
"lalu ada apa dengan sifatmu yang sangat tak bersahabat itu, ?" tanya Michael lagi.
"hentikan semua pertanyaan bodohmu itu, cukup! aku masih punya banyak pekerjaan..." bentak Allison seraya meninggalkan Michael yang hanya bisa diam membisu.
==> Chapter V
Tidak ada komentar:
Posting Komentar